Jumat, 04 Desember 2009

My Parents is My SUPER HERO

18 tahun yang lalu. aku tak pernah tau ....
akan menjadi apakah aku kelak dan bahkan tidak pernah tau aku akan lahir menjadi siapa dan anak siapa...
aku beruntung terlahir menjadi anak mama papa yang sangat aku sayangi....
menyayangi dengan penuh kasih sayang ^^

PAPA
kadang terlihat cuek dan dingin, keras dalam mendidik dan seperti tidak memperhatikanku.
memang seperti itu.
aku tak pernah tau betapa sayangnya papa. tak pernah terlihat  dan tak kusadari papapun menyanyangiku.....
saat aku kecil, belajar berenang. ia ingin aku memiliki tubuh yang tinggi. ^^
keras dalam mengajariku dan terlihat tak sabar aku segera bisa berenang. kepalaku dicelupkannya kedalam air sampai hidungku sakiiiiiiiiit. papa jahat! kasar!
karena tak mau papaku menarik narik badanku dan hidungku sakit kembali. aku berusaha keras. dan hasilnya....
I CAN SWIM...... dan saat itu papa tersenyum "kamu pintar yaaa. udah bisa renang dengan cepat"
aku sadar sekarang. kerasnya papa semata-mata ingin aku cepat bisa berenang. tanpa papa berlaku keras, mungkin tak ada semangat untuk bisa memperlihatkan kemampuanku sama papa.....
papaaaaa.......... kaka sayang papaaaa.....

MAMA
sosok  ibu yang sangat aku kagumi. kelak, aku ingin seperti ibu ^^....
mendidikku dengan penuh kesabaran dan melindungiku dengan petuah-petuah lembut.....
membelai rambutku, memeluk tubuhku dan mengecup ubun-ubunku saat papa memukulku karena aku nakal.
 "Gaaaaak mauuuuu, papaaaaaaaaa" aku berlari dengan cepet mengelilingi rumah
papa mengejarku.... oh tidaaaak. apa yang ia bawa? sapu lidi? what?!!!! aku semakin kencang berlari....
apa artinya larinya anak kecil berumur 5tahun dengan seoarng lelaki berusia 32 tahun? eperti mengejar tikus!
preeeeet....pantatku tercepret lidi... "awww...sakiiiiit, papa...!" pikirku. papa jahaaaat!
dan saat aku menangis, mama menenangkan papa *seperti yg di sinetron gt deeeh* dan memelukku. menasehatiku dengan lembut..... love mom very much^^

dan aku bersyukur memiliki orang tua seperti mereka. tak lepas aku dari pengawasannya dan nasehat-nasehat lembut yang selalu mengingatkan aku untuk menjadi orang yang lebih baik dari mereka.....

Sabtu, 28 November 2009

Full House- I Think I love You

suka banget sama film ini dan juga lagunyaaa....^_^ 



keu reol ri eob da go a nil geo ra go mi deot jyo
nae ga keu dal sa rang han da ni mal do an dwe jyeo eom
kwaen han chil too il geo ra go
nae ka we ro un ka cha shi neul sook yeo bwat ji man
i je teo neun nan kam chul so ka eob neun deul yo


I think I love you
keu reon ka bwa yo
Cause I miss you
keu dae man eob seu myeon


a moo keo do mot ha ko cha goo saeng kak na ko
i reon keol po myeon a moo rae do
I’m falling for you
nan mol rat ji man
Now I need you
eo neu saen ka na mam ki peun ko se
a ju kau ke cha ri ja beun keu dae ei mo seum eul i je
po a yo...............


u ri an eo ul rin da ko shin ku keu ke tak cho da go
ha na boo teo yeol-gae do dae she mwi han gae ra do mat neun ke eob naun de
eo teo ke sa kwol soo it nya ko
mal do an dwe neun yae ki ra ko mi ha myeo tul reo dat ji man
i je teo neun nan keu reo gi ga si reon geol yo
I think I love you
keu reon ka bwa yo
Cause I miss you
keu dae man eob seu myeon
a moo keo do mot ha ko cha goo saeng kak na ko
i reon keol po myeon a moo rae do


I’m falling for you
nan mol rat ji man
Now I need you
eo neu saen ka na mam ki peun ko se
a ju kau ke cha ri ja beun keu dae ei mo seum eul i je
po a yo.........


wae mol rat jyo keu dae ra neun keol
wae mot bwat jyo pa ro a pin de oh yea
keu do ngan i reo ke pa ro nae
kyeo te i seot neun ne
wae i je seo ya
sa ra ngi po i neun keon ji


I think I love you
keu reon ka bwa yo
Cause I miss you
keu dae man eob seu myeon
a moo keo do mot ha ko cha goo saeng kak na ko
i reon keol po myeon a moo rae do
I’m falling for you
nan mol rat ji man
Now I need you
eo neu saen ka na mam ki peun ko se
a ju kau ke cha r ja beun keu dae ei mo seum eul i je
po a yo..........

Minggu, 11 Oktober 2009

Longsor



  

BAB I
PENDAHULUAN


Berbagai proses geologi selalau bekerja di sekitar kita. Proses-proses tersebut bekerja membentuk roman muka bumi. Ada kalanya, proses-proses yang bekerja itu bersentuhan dengan manusia dan dapat menyebabkan kerusakan harta benda dan bahkan kematian. Proses-proses geologi yang dapat menimbulkan kerugian pada manusia itu selanjutnya disebut sebagai bencana geologi.
Bila kita memperhatikan lokasi tempat proses-proses geologi berlangsung, maka akan tampak bahwa proses-proses geologi dapat terjadi di semua tempat di permukaan bumi. Oleh karena itu, bencana geologi dapat juga terjadi di berbagai tempat di permukaan bumi. Meskipun demikian, macam-macam proses geologi atau bencana geologi yang terjadi di suatu setting lingkungan sangat ditentukan oleh kondisi geologi dan geomofologi yang ada di lingkungan tersebut.
Bencana alam tanah longsor sering melanda beberapa wilayah di Indonesia. Secara umum hal tersebut disebabkan karena letak geografis wilayah Indonesia yang dilewati “cincin api”, Iklim dan penutup lahan. Bencana tanah longsor yang terjadi di berbagai lokasi di Indonesia, umumnya terjadi pada musim penghujan, sehingga dampak yang ditimbulkan tidak hanya terjadi setempat (on site) namun juga disebelah hilirnya (off site), yaitu berupa hasil sedimen yang jumlahnya cukup besar untuk suatu kejadian hujan tertentu. Penyebab tanah longsor terutama disebabkan oleh ketahanan geser batuan yang menurun tajam jauh melebihi tekanan geser dan yang terjadi seiring dengan meningkatnya tekanan air akibat pembasahan atau peningkatan kadar air, disamping juga karena adanya peningkatan muka air tanah. Identifikasi lahan berpotensi longsor sangat diperlukan untuk mengetahui sebaran daerah yang rawan longsor sehingga dapat dilakukan upaya penanganannya.


Bencana tanah longsor selain menimbulkan korban jiwa, harta benda dan material lain yang tidak sedikit juga menimbulkan dampak negatif jangka panjang yaitu berkurangnya (hilangnya) lapisan permukaan tanah (top soil) yang subur sehingga produktifitas tanah menurun. Menurut Soebroto, dkk.(1981), faktor . faktor yang menyebabkan terjadinya gerakan tanah (tanah longsor) adalah topografi (kemiringan lereng), keadaan tanah (tekstur, struktur perlapisan), keairan termasuk curah hujan, gempa bumi dan keadaan vegetasi/hutan dan penggunaan lahan.


 BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Pengertian Tanah Longsor

Tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut Landslide, adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Tanah longsor terjadi dikarenakan pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi didaerah terjal yang tidak stabil.  Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor.  Ulah manusia pun bisa menjadi penyebab tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan.
B. Jenis-jenis Tanah Longsor
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.

1.  Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir      berbentuk rata atau menggelombang landai.

2.  Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.

3.  Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.


4.  Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

5.  Rayapan Tanah

Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.


6.  Aliran Bahan Rombakan

Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunung api. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
  
C. Faktor Penyebab Longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.   Ancaman tanah longsor biasanya terjadi pada bulan November, karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar, sehingga mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga-rongga dalam tanah, yang mengakibatkan terjadinya retakan dan rekahan permukaan tanah.
Pada waktu turun hujan, air akan menyusup ke bagian tanah yang retak sehingga dengan cepat tanah akan mengembang kembali. Pada awal musim hujan dan intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.
Hujan lebat yang turun pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena  melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral.
Dengan adanya vegetasi di permukaannya akan mencegah terjadinya  tanah longsor, karena air akan diserap oleh tumbuhan dan akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah.
Lereng atau tebing yang terjal terbentuk akan memperbesar gaya pendorong. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 derajat, apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
D. Gerakan Tanah
Gerakan tanah adalah perpindahan masa tanah atau batuan yang bergerak dari atas ke bawah disepanjang lereng atau keluar dari lereng. Jenis gerakan tanah dapat dikelompokkan kedalam 5 jenis yaitu :
1. Jatuhan massa tanah dan atau batuan adalah perpindahan masa tanah dan atau batuan ke ketinggian yang lebih rendah tanpa melalui bidang gelincir karena pengaruh gaya tarik bumi.
2. Longsoran masa tanah atau batuan adalah perpindahan masa tanah dan atau batuan melalui bidang gelincir yang pergerakannya dipengaruhi gaya tarik bumi
3. Aliran tanah adalah perpindahan campuran masa tanah dengan air yang bergerak mengalir sesuai dengan arah kemiringan lereng
4. Amblesan adalah penurunan permukaan tanah secara tegak karena adanya pengosongan rongga di dalam tanah akibat dari pemadatan normal tanah dan atau batuan, pengambilan airtanah secara berlebihan. Larian air karena struktur geologi, kebocoran atau retak bagian dasar, penggalian tanah atau batuan, dan bahan galian logam.
5. Tanah mengembang adalah perubahan atau pergerakan masa tanah sebagai akibat sifat-sifat tanah atau batuan itu sendiri yang mengembang apabila jenuh air dan mengkerut apabila kering.
E. Longsor di Indonesia 
Pergerakan tanah di Jabar sudah tergolong rentan, ditambah lagi oleh curah hujan yang tinggi dibandingkan dengan provinsi lain. Selain itu, sekarang ini banyak fungsi lahan yang berubah dari kawasan hutan menjadi ladang dan sawah.


Perubahan lahan di Jabar yang sudah rawan longsor, semakin berbahaya karena proses penyuburan sawah dan ladang berarti menggemburkan tanah. Penggemburan membuat tanah semakin labil karena lebih mudah pecah. Banyak masyarakat yang berdiam di daerah rawan longsor karena lahan di tempat itu dianggap memiliki nilai ekonomis. Tanah yang gembur tentu disukai petani untuk menyuburkan tanamannya. Contoh
Upaya pemulihan lahan kritis tidak bisa sepenuhnya mengeliminasi bahaya longsor. Penanaman pohon hanya berfungsi untuk memperlambat terjadinya peristiwa itu. Pohon-pohon dengan akarnya berfungsi sebagai pengikat tanah sehingga mengurangi kemungkinan longsor.


Di sisi lain, keterpaksaan tinggal di daerah rawan gempa tidak terlepas dari aspek kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan. Bila mereka memiliki tingkat kesejahteraan yang cukup, tentu memilih tempat yang lebih aman. Faktor lain yang berpengaruh adalah tingkat pendidikan. Penduduk di daerah rawan gempa biasanya berpendidikan rendah.
   Upaya penghijauan juga tidak bisa dilakukan sembarangan karena membutuhkan pepohonan yang sesuai dengan lahan yang ditanam. Pohon yang besar tidak cocok ditanam di lereng yang curam. Berat pohon justru menambah beban lahan, dan tiupan angin menyebabkan pohon menjadi semacam dongkrak yang membongkar lahan. Jenis tanaman yang cocok untuk daerah itu adalah pohon yang tidak terlalu tinggi, namun memiliki jangkauan akar yang luas sebagai pengikat tanah.
Tanah longsor di lahan kritis lebih cepat terjadi karena tidak ada penahan. Penanganan longsor di Jawa Barat bagian utara dan selatan, berbeda karena jenis tanahnya tidak sama. Sedangkan tanah di Jabar selatan lebih labil sehingga lebih rawan longsor
Gejala Umum tanah Longsor
  1. muncul retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing
  2. Muncul mata air secara tiba-tiba
  3. Air sumur di sekitar lereng menjadi keruh
  4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
Wilayah-wilayah yang rawan tanah longsor
  • pernah terjadi bencana tanah longsor di wilayah tersebut
  • Berada pada daerah-daerah yang terjal dan gundul
  • Merupakan daerah-daerah aliran air hujan
Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor
  • Tidak menebang atau merusak hutan
  • Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kyat, seperti nimba, bambu, akar wangi, lamtoro dans ebagainya, pada lereng-lereng yang gandul
  • Membuat saluran air hujan
  • Membangun saluran air hujan
  • Membangun dinding penan di lereng-lereng yang termal
  • Memeriksa keadaan tanah secara berkala
  • Mengukur tingkat kederasan hujan
Awas : Material yang terbawa pada saat terjadinya tanah longsor selain tanah juga bisa berupa bebatuan dan lumpur.  Kecepatan luncuran tanah longsor, terutama pada posisi yang terjal, bisa mencapai 75 km/jam.
Cara menghindari korban jiwa.
  • membangun pemukiman jauh dari daerah yang rawan.
  • Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun
  • Membuat peta bahaya.
  • Melakukan deteksi dini
BAB III
PENUTUP
 

Tanah longsor terjadi dikarenakan pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi didaerah terjal yang tidak stabil.  Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor.  Ulah manusia pun bisa menjadi penyebab tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan.