Senin, 10 Agustus 2009
Pemanasan Global
Hum, pasti kalian sudah sering mendengar tentang pemanasan global atau yang sering kita kenal dengan global warming. Saat ini, pemanasan global menjadi primadona dalam perbincangan masyarakat.
Ada yang bilang pemanasan global itu hanya khayalan para pecinta lingkungan. Ada yang bilang itu sudah takdir. Ilmuwan juga masih pro dan kontra soal itu. Tapi menurut pandangan saya, pemanasan global itu memang sedang terjadi saat ini.
MARI BERPIKIR..............
Baik pertama-tama, kita rasakan apakah perubahan-perubahan yang terjadi pada waktu dekat ini. Hum, yang saya rasakan adalah peningkatan suhu bumi yang berlebihan. Dapat kita rasakan panas matahari di siang hari terasa sangat menyengat tidak seperti sedia kala.
"Bandung ko panas yah?!" atau "Ko hari ini panas banget yah"
sering sekali kata-kata itu terlontar dari mulut kita atau orang yang ada di sekitar kita. Nah, itulah salah satu kondisi dimana akibat dari global warming atau pemanasan global.
Mari kita kilas, jadi apa sih pemanasan global itu??????
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pada saat ini bumi menghadapi pemanasan yang cepat. Menurut para ahli meteorologi, selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat dari 15oC menjadi 15.6oC.
"Lalu, apa sih penyebabnya???"
Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer (CFC).
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC).
"Sering banget ngedenger efek rumah kaca. Apaan sieh?"
Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari.
Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi. Jadi sih intinya Bumi kita tuh memanas karena sinar matahari yang sudah masuk ke bumi kita tidak bisa keluar lagi karena gas-gas rumah kaca tadi membentuk lapisan di atmosfer yang memantulkan sinar matahari tadi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.
"Lalu apa sieh dampaknya bagi kehidupan manusia, selain suhu bumi menjadi meningkat?"
Dampak pemanasan global di indonesia adalah sebagai berikut(http://mbojo.wordpress.com :
A. Akibat yang bersifat menguntungkan :
· Bertambahnya produktifitas tanaman di daerah beriklim dingin
· Menurunnya resiko kerusakan tanaman pertanian oleh cekaman dingin
· Meningkatnya runoff yang berarti meningkatnya debit aliran air pada daerah kekurangan air
· Berkurangnya tenaga listrik untuk pemanasan
· Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian oleh cekaman dingin
B. Akibat yang bersifat merugikan :
· Meningkatnya tingkat kematian dan penyakit serius pada manula dan golongan miskin perkotaan
· Meningkatnya cekaman panas pada binatang liar dan ternak
· Perubahan pada tujuan wisata
· Meningkatnya resiko kerusakan sejumlah tanaman pertanian
· Meningkatnya tenaga listrik untuk pendinginan
· Memperluas kisaran dan aktivitas beberapa hama dan vektor penyakit
· Meningkatnnya banjir, erosi dan tanah longsor
· Meningkatnya runoff yang berarti meningkatnya debit aliran air pada daerah basah
· Akibat ekstrim kompleks (seluruhnya bersifat merugikan):
· Berkurangnya produksi tanaman pertanian oleh kejadian kekeringan dan banjir
· Meningkatnya kerusakan bangunan oleh pergeseran batuan
· Penurunan sumberdaya air secara kualitatif maupun kuantitatif
· Meningkatnya resiko kebakaran hutan
· Meningkatnya resiko kehidupan manusia, epidemi penyakit infeksi
· Meningkatnya erosi pantai dan kerusakan bangunan dan infrastruktur pantai.
· Meningkatnya kerusakan ekosistem pantai seperti terumbu karang dan mangrove
· Menurunnya potensi pembangkit listrik tenaga air di daerah rawan kekeringan
· Meningkatnya kejadian kekeringan dan kebanjiran
· Meningkatnya kerusakan infrastuktur
Menurut penelitian, dampak lainnya yaitu :
1. Musim menjadi tak menentu. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar. Hal ini diakibatkan
2. Ketinggian gunung berkurang. Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
3. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut.
4. Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar