Kamis, 09 Desember 2010

Istilah dalam Geotektonik

ISTILAH-ISTILAH DALAM GEOTEKTONIK

Astenosfer                   : lapisan material cair liat yang melebur sebagian di lajur kecepatan seismic rendah di bagian bawah mantel bumi.
Atol                             : rangkaian pulau-pulau terumbu karang yang berbentuk cincin yang hidup di sekitar kerucut puncak gunungapi.
back arc basins            : cekungan belakang busur yang terbentuk akibat pensesaran normal di kawasan belakang busur.
Basal drag                   : arus konveksi berskala besar di mantel atas disalurkan melalui astenosfer, sehingga pergerakan didorong oleh gesekan antara astenosfer dan litosfer.
Central Icelandic depression : lembah terban di tengah pulau yang berimpit dengan jalur gunung api yang aktif saat ini yang mengidentifikasi sebagai pusat beraian (pemekaran).
Continental  shelves    : perimeter diperpanjang benua dan juga dataran pantai yang merupakan bagian dari benua selama periode glasial, tetapi bawah laut selama periode interglasial seperti saat ini dikenal dengan laut dangkal dan teluk .
Continental plates       : lempeng bumi yang ditutupi seluruhnya atau hampir semuanya oleh kerak benua.
Continental slopes       : lereng kontinen yang menghubungkan antara landas kontinen dan kerak samudera. Sebuah lereng kontinen biasanya sekitar 20 km (12.4 mi) lebar, terdiri dari lumpur dan silts, dan sering potong oleh lembah bawah laut.
Convective flows        : aliran konveksi panas dari perut (mantel) bumi.
Convergen plate boundary :    Sebuah batas di mana dua lempeng tektonik bergerak sama lain. Jika dua lempeng memiliki densitas sama, mereka biasanya saling mendorong memberikan gaya sehingga membentuk rantai pegunungan. Jika dua lempeng tersebut memiliki densitas tidak sama maka lempeng yang satu  akan menunjam di zona subduksi. Pantai barat Amerika Selatan dan Pegunungan Himalaya batas lempeng konvergen.
Convergen zone          : kawasan yang dibentuk oleh berbagai jenis, umur dan struktur batuan yang alokton dan atau para-alokton.
Cordillera                    : rantaian pegunungan lipatan dan sesar yang berjalan di sepanjang garis pantai, misalnya Pegunungan Andes.
Double arc collision    : tumbukan ganda busur kepulauan sehingga keduanya bergabung dan membentuk segmen linier pada kerak bumi. Kawasan yang terbentuk dengan system tumbukan ganda ini dapat diidentifikasidari keberadaan sepasang jalur malihan yang mencirikan lajur tunjaman.
Ensimatik                    : batuan sedimen yang terakumulasi di bagian bawah lereng benua yang diendapkan di atas kerak samurera.
Epirogenesa                 : pengangkatan atau penurunan benua akibat tenaga endogen yang bekerja pada daerah luas dan kecepatannya lambat. Misalnya pergerakan Benua Gondwana.
Eugeosinklin               : geosinklin dengan batuan sedimen yang diendapkan di atas sedimen baseman kerak samudera.
Fractional melting differentiations : proses pemisahan mineral silikat akibat peleburan bagian tertentu.
Guyot                          : puncak kerucut gunungapi yang datar atau terpancung di dasar samudera dalam. Guyot merupakan pulau-pulau vulkanik di kawasan pegunungan tengah samudera yang terbentuk di atas bubungan kerucut (plumes) mantel bumi.
Horst                           : tinggian yang menonjol di kedua sisi lembah terban yang turun serta dibatasi oleh sesar naik yang memicu terjadinya kedua struktur horst dan terban tersebut.
Lajur Benioff              : lajur tunjaman yang terbentuk di bawah palung dan lempeng bumi yang menunjam (overriding plate).
Litosfer                       : kerek bumi bersama bagian atas mantel bumi yang padat.
Mid-ocean ridge          : sistem interkoneksi dari gunung berapi bawah laut yang berliku-liku di atas bumi. Mid-ocean ridge secara geologis aktif, dengan magma baru terus-menerus muncul ke dasar laut dan ke dalam kerak dan dekat patahan sepanjang sumbu punggungan
Miogeosinklin             : jenis geosinklin dimana batuan sedimen terendapkan di dalam cekungan yang didasari kerak benua.
Normal collision          : tunjaman terjadi secara frontal atau gerakan gaya utama lempeng bumi tegak lurus pada sumbu sepanjang palung atau lajur tumbukan/tunjaman seperti di Perairan Selatan Jawa-Nusatenggara.
Oblique collision         : tunjaman terjadi dengan arah pergerakan dan gaya utama lempeng bumi menyudut dan pemberai lempeng menyudut kurang dari 900 pada sumbu panjang palung atau lajur tunjaman seperti di Perairan Barat Sumatera.
Oceanic plates             : lempeng bumi yang ditutupi seluruhnya atau hampir semuanya oleh kerak samudera.
Orogenesa                   : proses pembentukan pegunungan yang bekerja pada daerah yang relatif sempit  serta kecepatan relatif cepat sehingga menyebabkan terjadinya lipatan atau patahan tergantung besarnya dan dari mana tenaga tersebut bergerak.
Outer swell                  : pulau kecil di atas muka laut disebut juga tonjolan luar.tonjolan luar yang muncul berupa pulau kecil di atas muka laut yang diperkirakan dibentuk oleh naiknya magma mantel yang keluar melalui rekahan dan membentuk lelehan lava yang membeku dan mengumpul di puncak tonjolan magma.
Plateau basalts             : aliran lava yang berasal dari bubungan kerucut mantel (plumes) yg berkomposisi basalt toleitik yang terdapat di benua.
Pull apart basins          : jenis cekungan struktural yang dibentuk antara dua strike-slip fault atau flexure dalam transform fault yang mengakibatkan tektonik tensional yang menarik bagian kerak antara sehingga terpisah dan menyebabkan ekstensi.
Retro-arc basins          : sebagian dari busur samudera yang terperangkap antara busur kepulauan dengan benua ataupun busur kepulauan lain.
Rift valleys                  : daratan rendah berbentuk linier antara daratan tinggi atau pegunungan yang terbentuk karena aktivitas geologi rift dan fault.
Ring of fire                 : kawasan seputar Samudera Pasifik yang dikelilingi oleh pasangan palung dan busur gunung api, disebut juga cincin api.
Seafloor spreading      : terjadi pada mid oceanic ridg dimana terbentuk kerak samudera baru melalui aktivitas gunung berapi dan kemudian secara bertahap bergerak menjauh dari punggungan. Seafloor spreading membantu menjelaskan pergeseran benua dalam teori tektonik lempeng.
Slab suction                 : Arus konveksi lokal memberikan tarikan ke bawah pada lempeng di zona subduksi di palung samudera. Penyerotan lempengan (slab suction) ini bisa terjadi dalam kondisi geodinamik di mana tarikan basal terus bekerja pada lempeng ini pada saat ia masuk ke dalam mantel, meskipun sebetulnya tarikan lebih banyak bekerja pada kedua sisi lempengan, atas dan bawah.
Submarine fan             : akumulasi sedimen di dasar laut yang dalam, dalam konfigurasi seperti kipas pada bagian dari kerucut yang sangat rendah, dengan puncaknya di mulut lebih rendah dari submarine canyon gores ke continental slope.
Tectonic accretion       : jenis penambahan dan pertumbuhan benua.
Tectonic cycle             : kegiatan tektonik yang dalam kurun waktu yang hampir bersamaan terjadi pembentukan kerak bumi baru di satu sisi berupa naiknya magama mendingin dan membeku menjadi kerak bumi beru di punggungan tengah samudera.
Tectonic sutures          : lajur kontak antara dua keratin batuan atau minakat yang bertetangga. Lajur ini merupakan lajur lemah sangat berpotensi untuk aktif atau teraktifkan kembali.
Tectonic terrains          : satuan tektonik yang secara khusus digunakan untuk menyatakan keberadaan suatu kawasan yang memiliki cirri geologi termasuk jenis, runtunan batuan, umur, struktur dan tektonik tersendiri.
Tektonis epirogenesa   : proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga yang lambat dengan arah vertikal, meliputi wilayah yang luas. Merupakan proses pembentukan gunung akibat tabrakan lempeng benua, sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan (warping), lipatan (folding), patahan (faulting), dan retakan (jointing).
Triple junction             : tumpuan tektonik becabang tiga akibat interaksi tiga lempeng yang bergerak saling menumpu.
Warping                      : gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur lapisan yang mulanya horisontal menjadi melengkung. Jika melengkung ke atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).


DAFTAR PUSTAKA

Simandjuntak, T.O.,2004. Tektonika. Puslitbang Geologi. Bandung.
Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2010

2 komentar:

Unknown mengatakan...

nice inpo..

PAK KARDI mengatakan...

INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT




INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT





INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT

Posting Komentar